Senin, Desember 10, 2012

Prosesi Serabi : 24 jam tanpa henti

Serabi adalah salah satu kuliner yang ada di Indonesia. Termasuk di Solo serabi merupakan makanan yang populer. Serabi terbuat dari tepung beras, telur, gula, dan santan. Serabi biasa dijual dengan rentang harga mulai 500 – 2.500 rupiah. Harga ini sebanding dengan proses pembuatannya. 
Grebeg Maulud 
Sejumlah abdi dalem Kraton Surakarta membawa gunungan dari komplek Kraton Kasunanan menuju Masjid Agung Surakarta, Minggu (5/2/2012). Grebeg Maulud merupakan acara untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW dan sekaligus merupakan puncak acara sekaten. Gunungan yang berisi aneka hasil panen dan hasil bumi tersebut dibagikan pada masyarakat di halaman Masjid Agung Surakarta

Selasa, Oktober 16, 2012

PERANAN TELEVISI TERHADAP PERMASALAHAN KORUPSI DI INDONESIA


Ilham Fariq Maulana

Sebagai pilar keempat di negara demokrasi, televisi sebagai salah satu media massa diharapkan  dapat menjadi anjing penjaga (watch dog) terhadap berbagai praksis sosial termasuk upaya pemberantasan korupsi. Apalagi secara umum orang akan mengingat 85 persen dari apa yang mereka lihat di televisi setelah tiga jam kemudian dan bahkan orang akan mengingat 65 persen tayangan televisi yang mereka saksikan setelah tiga hari ditayangkan (Alkhajar, 2011). Political and Economic Risk Consultancy (PERC) awal Maret 2010 menempatkan Indonesia sebagai negara terkorup dari 16 negara se-Asia Pasifik dengan skor 8,32.
Kelebihan televisi untuk menampilkan pesan secara audio-visual menjadikan televisi semakin kuat kedudukannya di tengah keluarga. Selain itu, kekuatan media televisi dalam membentuk pemikiran, sikap, maupun perilaku masyarakat juga menjadikan berbagai peranan televisi, khususnya terhadap permasalahan korupsi di Indonesia semakin menguat.

Mengoreksi Kembali Keberadaan SNMPTN Undangan

Fauziah Nurlina


Menilik kembali tentang keberjalanan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) undangan pada tahun 2012 lalu, sebanyak 53.401 siswa yang berhasil lolos dalam verifikasi data. Sehingga tanpa menggunakan test tertulis mereka sudah mendapatkan kursi di bangku Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dari perhitungan, bahwa angka ini naik 9% dari tahun 2011. Diketahui bahwa, siswa yang lolos dalam SNMPTN undangan merupakan siswa yang berprestasi dalam nilai akademisnya. Karena, rapor selama 5 semester di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat merupakan syarat yang diajukan untuk mendaftar SNMPTN undangan.

Senin, Oktober 08, 2012

Pentingnya Kewaspadaan akan Pencurian di Kos Mahasiswa


Mahasiswa yang mengambil studi di luar kota pastilah memilih menyewa tempat tinggal atau lebih lazim dikenal dengan kos, baik itu berjangka bulanan maupun tahunan. Kos merupakan kebutuhan utama mahasiswa luar kota untuk dapat bertahan di lingkungan baru tanpa pengawasan dari orang tua. Sangat mudah menemukan kos-kosan mahasiswa di daerah sekitar kampus seperti contohnya di daerah sekitar kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Feminisme


Rahma Yudi Amartina
“Bahwa negara dan bangsa yang tidak menghormati kaum perempuannya
 tidak akan pernah menjadi besar, baik di saat ini maupun di masa depan.
Satu alasan mendasar sebagai penyebab kejatuhan bangsa Anda secara drastis
 adalah karena Anda tidak memiliki rasa hormat pada
kehidupan perempuan yang dilukiskan sebagai shakti (istri).
Jika Anda tidak membangkitkan kaum perempuan
yang merupakan perwujudan dari Ibu Pertiwi,
apakah Anda pikir Anda memiliki cara lain untuk bangkit?”
(Swami Vivekananda, dalam Mahatma Gandhi (2002),
Kaum Perempuan dan Ketidakadilan Sosial,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 15.)


“No two of us think alike about it, and yet it is clear to me, that question underlies the whole movement, and our little skirmishing for better laws, and the right to vote, will yet be swallowed up in the real question, viz: Has a woman a right to herself? It is very little to me to have the right to vote, to own property, etc. if I may not keep my body, and its uses, in my absolute right. Not one wife in a thousand can do that now.”
(Lucy Stone, dalam sebuah surat untuk Antoinette Brown, 11 Juli 1855)
Apa yang terlintas pertama kali dalam pikiran kita ketika membaca surat di atas? Apa yang dapat kita tangkap? Bagaimanakah kita meresponnya?

Satu Kerjaan Dalam Satu Waktu vs Banyak Pekerjaan Dalam Satu Waktu

Oleh Munadhifah (Staf Redaksi)
Lihat juga jurnalsidigva.blogspot.com
  Tahukah anda kenapa pria hanya dapat melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu sedangkan wanita dapat melakukan banyak pekerjaan dalam satu Waktu?
            Otak pria dibuat untuk pekerjaan khusus. Otak mereka juga terbagi-bagi dan disusun untuk memusatkan perhatian pada satu hal khusus, yang hanya dapat terikat pada satu pekerjaan dalam satu waktu. Dan umumnya pria akan mengaku bahwa ia hanya dapat melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu.

Selasa, Oktober 02, 2012

Kesetaraan Gender atau Jenis Kelamin?


Santi Dwi Jayanti D0110099



Gagasan “Kesetaraan Gender” menimbulkan pro dan kontra dalam pembahasan RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG) di DPR RI. Biasanya dikenal dengan istilah feminisme dan gender, akan memahami bahwa hanya mengutamakan salah satu jenis kelamin saja. Yang menjadi fokusnya adalah isu ketertindasan kaum perempuan.
ideologi feminisme sangat mendominasi RUU ini yang jauh hubungannya dari pembangunan bangsa Indonesia yang bermartabat. Bahkan sebagiannya hanya penjelasan dari Convention on the Elimination of all forms of Discrimination Against Women (CEDAW). Dapat dimbil contoh mengenai definisi diskriminasi terhadap perempuan.

Minggu, September 30, 2012

Orangutanku Sayang, Orangutanku Malang

Hernita Andriana Hapsari- D0210059

 
 
Orangutan adalah hewan primata terbesar di Indonesia. Satu-satunya habitat asli orangutan adalah Indonesia. Ada 2 jenis spesies orangutan di Indonesia, yaitu orangutan Kalimantan atau biasa disebut Borneo (Pongo Pygmaeus) dan orangutan Sumatera (Pongo Abelii). Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, lengan yang panjang dan kuat lalu kaki yang pendek. Orangutan juga hewan yang paling mirip dengan manusia. Selain jari jemarinya, orangutan pun memiliki indera yang sama dengan manusia. Seperti indera penciuman, pendengaran, pengecap dan peraba. Namun, saat ini keberadaan orangutan semakin terancam oleh perbuatan manusia.

Selasa, September 25, 2012

REINKARNASI


Reinkarnasi, kalau kata om Wiki (Wikipedia) adalah terlahir kembali atau merujuk kepada kepercayaan bahwa seseorang itu nantinya pasti mati dan dilahirkan kembali, namun dalam bentuk kehidupan lain. Yang dimaksud dengan ‘terlahir kembali’ disini bukan dalam bentuk kasat mata (fisik) melainkan jiwa orang yang mati tersebut dan kemudian mengambil tubuh/jasad/wujud tertentu dengan hasil perbuatannya terdahulu. Penjelasan om Wiki lebih lanjut adalah bagian dari proses reinkarnasi yang ternyata jiwa orang yang mati dan telah “berpindah tubuh” membawa hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu yang nantinya akan menentukan nasibnya kelak, baik atau buruk. Dan jiwa tersebut anehnya tidak akan mengingat apa yang dulu dia pernah lakukan, semacam amnesia, agar tidak mengenang duka dia yang bertumpuk-tumpuk di masa lampau. Lebih anehnya lagi, jiwa tadi sebelum bereinkarnasi, biasanya mampir dulu ke surge atau neraka. Baru bisa bereinkarnasi.

Jurnalisme Publik, Sudahkah Media Kita?


(Kurnia Catur Wardani)

Prinsip keenam dalam sembilan elemen jurnalisme yang dikemukakan oleh Bill Kovach dan Thomas Rosenstiel adalah jurnalisme sebagai forum publik atau biasa juga disebut jurnalisme publik. Elemen ini menandakan bahwa media seharusnya dapat menyediakan forum kritik maupun dukungan terhadap informasi ataupun berita yang disampaikan oleh media. Jurnalisme publik lahir sebagai reaksi atas praktik media yang kerap menyingkirkan publik. Jurnalisme ini mengisi ruang publik yang kehilangan media diskusi. Muncul dari kalangan wartawan sendiri yang jenuh dengan politik, kapitalisme, media market system, serta tatanan apathy dan cynicism (Santana, 2005: 27). Denis McQuaill sebagaimana dikutip Santana (2005) dalam Jurnalisme Kontemporer mengatakan bahwa “The Public Jurnalism is made for a purpose”. Tujuan di sini adalah sebagai upaya merevitalisasi kualitas civic life, melalui partisipasi dan debat masyarakat.

Kamis, Agustus 16, 2012

Flash Fiction, Cerita Pendek Versi Pendek

Oleh: Sinta Agustina

Mungkin belum banyak yang tahu apa itu flash fiction. Sesuai dengan namanya, flash fiction merupakan karya fiksi yang sangat singkat, menggunakan kalimat yang to the point, sehingga tidak terkesan bertele-tele. Flash fiction terdiri dari 250 hingga 1000 kata, paling tidak 2-3 halaman Microsoft World, berbeda dengan cerpen yang bekisar antara 3000 hingga 10000 kata. Sejumlah sastrawan menyebutnya sebagai “cerita mini” atau “cermin”. Ada pula istilah lain seperti sudden fiction, microfiction, micro-story, postcard fiction, dan short short story.
Seperti halnya cerpen, flash fiction pun mempunyai bagian-bagian yang sama dengan cerpen, mulai dari pengenalan tokoh-tokoh, permasalahan, hingga penyelesaian masalah. Jika cerpen mendiskripsikan karakter/tokoh dan latar belakang secara spesifik, maka tidak dengan flash fiction. Pada flash fiction, tokoh dan latar belakang diceritakan secara ringkas.

A Great Leader is a Good Servant

Akhir-akhir ini publik Indonesia, terutama ibukota Jakarta sedang disibukkan dengan Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) untuk memilih calon gubernur DKI Jakarta periode 2012/2017. Berbagai kandidat baik indepen maupun dari partai politik memiliki kualifikasi yang cukup menjanjikan di panggung politik.  Ada yang berasal dari jakarta asli yang konon sudah mengetahui seluk beluk jakarta, tetapi permasalahannya adalah apakah pengalaman dan pengetahuan lebih tentang Jakarta itu dapat menjadi patokan baginya sebagai problem solver yang didambakan di kota metropolitan tersebut. Ada pula kandidat dari yang memiliki latar belakang keagamaan, militer, atau bahkan leadership yang berprestasi. Apakah hal-hal tersebut dapat menjadi jaminan untuk memecahkan permasalahan kompleks yang dimiliki kota Jakarta?

YOU ONLY LIVE ONCE

“Gara-gara aku, kamu jadi tidur, lama dan tak pernah bangun kembali, maafin aku llut...” Batin Vinka sesaat sebelum pingsan karena mendengar perkataan dokter bahwa sahabatnya Chillut telah meninggal dunia.
***
Di pemakaman.
                Air mata Vinka terus menetes di gundukan tanah merah itu, punggungnya berguncang karena isak tangisnya yang keras. Vinka terlalu muda untuk kehilangan seorang sahabat, apalagi sahabat itu rela mati untuk menyelamatkannya.
                Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawa Chillut atau Chilla Putri Atmanegara. Chilla dan Vinka baru saja lulus SD, hal ini membuat Vinka mengalami jatuh mental, dia selalu menyalahkan kematian sahabatnya itu karena dirinya. Dia menjadi pribadi yang sangat tertutup. Namun Vinka tetap anak yang baik dan penurut, dia hanya tak ingin membuat sahabatnya yang sudah tiada itu merasa dilupakan. Oleh karena itu dia menjadi orang yang tertutup dan kesepian agar sahabatnya di alam sana tidak merasa sendiri menghadapi kesendiriannya. Sampai pada suatu waktu...
***
                “Istirahaaat di tempaaat!!!GRAKK!!” Seruan sang pemimpin upacara Senin pagi itu. Para peserta upacarapun seketika terdiam. Dipandangnya sosok yang berada di mimbar upacara itu dengan penuh antusias. Dirabanya saku depan bajunya dan dikeluarkan sebuah kertas. Beliau kemudian membuka kertas yang terlipat itu dan mulai membuka suara.

Senin, Agustus 06, 2012

Kutai Barat

oleh: Galuh


Siang tadi aku bertemu Om Agus, terlihat kelelahan di raut wajahnya, begitu kusam dan tak terurus, terlihat sangat tua, bahkan untuk pria di usianya. Keadaan hidupnya semakin berantakan saja setelah berpisah dari tanteku.
Sore ini tante dari keluarga ayahku juga mengunjungi rumah, berkeluh kesah kepada ibuku. Menceritakan kesedihannya karena mertua yang tak terlalu menyukainya dan tentu berakibat pada kehidupan rumah tangganya.
Dan baru saja, aku mendengar teriakan anak tetangga yang rumahnya berhadapan denganku. Suaranya begitu lantang dan tak berperasaan. Mendengarkannya saja aku ikut kesal. Bagaimana mungkin anak kelas 4 SD itu berani mengusir neneknya sendiri dari rumah.

ETIKA WAKTU PENAYANGAN PROGRAM TV


BY : YULIA NOOR WIBAWATI
“Masalah paling mendasar bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak untuk
menonton televisi, melainkan program-program yang ia tonton…”
(Keith W. Mielke)

Media massa merupakan salah satu hal yang saat ini sangat pesat perkembangannya. Melalui media, segala hal bisa tersampaikan dengan cepat. Ada beberapa macam media, mulai dari media cetak, media elektronik, hingga cyberspace. Berbicara mengenai media elektronik, televisi merupakan salah satu media yang paling efektif dalam menyampaikan pesannya. Televisi mampu menjangkau khalayak yang relative  besar. Pengaruh televisi begitu vital dalam masyarakat karena televisi mempunyai beberapa fungsi sebagai bagian dari komunikasi massa. Adapun fungsi tersebut (De Vito, 1997:515–517) adalah: menghibur, meyakinkan, menginformasikan, menganugrahkan status, membius dan menciptakan rasa kebersatuan.

HAKIM IRI KEHORMATAN

oleh: Galang 


Jajaran hakim belakangan ini menggalakkan mogok gaji atas yang mereka terima. Hal ini disebabkan karena mereka merasa kurang pantas mendapatkan gaji sesuai kepres yang dikeluarkan presiden tahun 2001 . Mereka juga merasa kepresss yang dikeluarkan sebelas tahun lalu sudah tidak sesuai lagi dengan keadaaan finansial hidup hakim. Selain itu Mereka merasa iri atas mudahnya kenaikan gaji di departemen keuangan. Hal ini disebabkan jajaran hakim merasa mereka berpeluang paling untuk mendapat sogokan. Selain itu mereka juga menyalahkan lembaga yudisial karena selalu mencari kelemahan di hakim.
            Kegiatan mogok akan mencoreng nama negara, hal ini karenakan  akan terjadi kekosongan hukum dalam negara.  Mogok kenaikan gaji atas hakim secara tidak langsung juga menunjukkan kekurang cerdasan hakim diindonesia, karena seharusnya mereka jajaran hakim di indonesia yang memiliki nilai pendidikan yang tinggi  dan paham akan hukum dapat menggunakan persetujuan bersama hakin se indonesia yang kemudian di ajuakan ke lembaga eksekutif tanpa mereka harus mogok bekerja.

Senandung dari Jalan


oleh: senja

Siang hari, perempatan lampu merah, ibukota
Gadis kecil, mengais rezeki, bertahan hidup
kemiskinan yang memaksanya, meminta...
walau kadang sering tak cukup

Raja Siang seakan menjadi teman setia
Rupiah deni rupiah terkumpul demi sesuap nasi

Saat air mata tak dapat membantu
Saat keluh kesah tak menghasilkan apapun
Gadis kecil tetap bersenandung
Sebagai usaha penyambung hidup

Minggu, Juli 29, 2012

ORANG PINGGIRAN

 Oleh : Hapsari Retno Widanti

Aku hanya setitik hitam pekat
Entah apa artinya untuk kekasihku
Mungkin tidak ada
Tangisanku tak pernah didengar
Deritaku tak jua peka dirasa
Seperti aku sudah tidak berharga lagi di rumahku sendiri

Aku kini bagai asing di negeriku
Rumahku tak lagi nyaman kutinggali
Istanaku tak lagi megah untukku
Harta dan fasilitasku bukan untukku lagi
Semua dirampas tanpa melihat aku
Setitik hitam pekat yang selalu mengabdi setia kepada tuanku
Bangsaku

Mencoba memaknai Ramadhan (lagi)


by: Santoso

Ketika bulan ramadhan telah tiba, yang ada di pikiran kita adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia, termasuk Indonesia yang merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar. Tidak terasa, bulan yang suci ini telah berlalu selama hampir lebih sepekan. Tubuh sudah sangat beradaptasi dengan kondisi yang memang menuntut kondisi fisik prima( walaupun kondisi rohani sekarang lebih memegang peraan). Tapi ternyata itu Cuma ada di pikiran kita, masih terngiang dalam benak kita bahwa bangsa kita masih disibukan oleh hal – hal cekeremes dalam menyambutnya bulan suci ini. Perbedaan penentuan awal puasa telah menyedot perhatian kita yang luar biasa sebagai ujian awal, karena masing – masing pihak mengklaim bahwa mereka punya pijakan yang kuat ( karena memang demikian). Dengan toleransi yang tinggi sebenarnya bukan masalah yang besar, tetapi memang kita lebih senang melihat semut seolah – olah gajah yang besar. Ujian yang kedua adalah media, baik cetak ataupun elektronik. Ketika berpuasa, kita sebenarnya dianjurkan untuk memperbanyak amalan – amalan ibadah seperti membaca Al Quran, sholat – sholat sunah, bersedekah,dsb  karena Allah menjanjikan pahala yang berlipat – lipat dibanding dengan bulan – bulan yang lain. Bahkan, tidurnya orang berpuasa pun dihitung sebagai ibadah. Subhanallah.. tetapi,  itu semua seolah disilaukan oleh kehadiran televisi yang menayangkan acara dikemas dengan penuh makna agamis, membuat para pemirsa betah” beribadah“ berada di depan layar televisi. Selain televise, yang tak kalah halus adalah serangan dari berbagai jejaring social di internet, terutama bagi kalangan muda – mudi kita. Mereka dapat siaga sepanjang waktu dengan alat perang yang telah mereka siapkan yaitu laptop dan modem.   

Jilbab dan Media


(Fauziah Nurlina)

            Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Bahkan di bandingkan dengan negara seperti Arab, populasi penduduk muslim di Indonesia sangatlah besar. Jadi tidak heran, bila wanita muslim Indonesia banyak yang  menggunakan jilbab atau sejenis penutup kepala untuk menutupi aurot mereka dan sekaligus sebagai penanda bahwa mereka adalah seorang muslimah. Karena dalam Al-Quran tertulis bahwa, wanita islam hendaknya menggunakan kain kerudung untuk menutupi aurotnya, dalam surat An-Nur 31.
            Disisi lain, dengan adanya kebebasan tentang berjilbab saat ini membuat masyarakat Indonesia memilih untuk menambahkan jilbab, sebagai atribut yang wajib untuk dikenakan dalam aktivitasnya. Berbeda dengan pada jaman Soeharto, yang menyulitkan masyarakat muslim di Indonesia untuk menggunakan jilbab di instansi maupun di sekolah. Hal itu juga menjadikan faktor banyaknya wanita berjilbab pada zaman ini. Bahkan Saat ini, mudah sekali menemukan wanita berjilbab di lingkungan masyarakat Indonesia. Hal ini juga tidak telepas dari peran dari gerakan feminisme.

Kamis, Juli 26, 2012

Lunturnya Budaya Malu Mahasiswa, Rebakkan Tindakan Asusila


Oleh Munadhifah
Follow : http:// jurnalsidigva.blogspot.com
            “ pagi-pagi buta kok sudah ada laki-laki keluar dari kos sebelah.”
 Itulah satu kalimat yang seringkali saya dengar semenjak saya berstatus sebagai mahasiswa dan menjadi anak kos. Bukan masalah memang jika kalimat seperti itu diucapkan untuk mengomentari laki-laki yang keluar dari kos laki-laki, namun kalimat tersebut ditujukan untuk seorang laki-laki yang baru saja keluar dari rumah kos khusus perempuan.
            Tentunya hal tersebut tidak wajar mengingat jam berkunjung untuk lain jenis telah dibatasi pada saat malam hari. Jadi sudah pasti bahwa peraturan menyatakan tak ada lain jenis yang boleh menginap. Jika masih terjadi seperti itu berarti telah ada pelanggaran aturan.

KELENGKENG IMPOR KUASAI PASAR BUAH BANDUNGAN

yavis nuruzaman

Rabu, 25 Juli, 2012 06:20
 Bandungan, 20/7  - Pasar buah Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang merupakan salah satu sentra penjualan kelengkeng lokal mulai dikuasai kelengkeng impor asal Bangkok, Thailand, karena dagingnya lebih tebal dan besar disertai harga yang lebih murah.
     "Karena harga lebih murah dan dagingnya lebih tebal, pembeli lebih memilih kelengkeng dari Bangkok," Kata salah satu penjual buah, Maemunah (48) yang ditemui di Pasar Bandungan, Jum'at.
     Untuk harga buah lokal perkilogramnya Rp20.000 ukuran besar, sedangkan untuk ukuran kecil Rp15.000. Sedangkan buah impor yang memiliki daging lebih tebal dan lebih besar perkilogramnya hanya Rp10.000, katanya.

Selasa, Juli 24, 2012

Dear Mom


by Rahma Yudi Amartina on Thursday, March 29, 2012 at 12:20pm ·

Dear Mom,

You might not a person with sweet words to say to me

You might not a woman with a bunch of gifts as my birthday presents

You might not a mother with a kiss on my forehead every night


Instead,

You are a person who notices me from afar

You are a woman who watches every step that I take

You are a mother who cries louder than I do

When I am hurt, or if I got hit

Senin, Juli 23, 2012

Bijak Belanjakan Uangmu


Oleh: Wahyu Yuliastuti W

            Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi seluruh umat Islam di dunia termasuk Indonesia. Di bulan ini semua umat Islam melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan lamanya. Puasa merupakan kegiatan ibadah dimana umat Islam dituntut untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dati terbit fajar hingga terbenam matahari.
            Menahan hawa nafsu merupakan salah satu dari rukun berpuasa. Jadi, selama berpuasa kita harus bisa mengontrol nafsu kita. Seperti contohnya adalah nafsu makan dan minum, nafsu amarah, dan bahkan nafsu belanja.
            Dalam bahasan saya ini, saya ingin lebih menekankan pada nafsu berbelanja. Sudah menjadi adat masyarakat Indonesia untuk banyak berbelanja di bulan Ramadhan. Entah itu belanja untuk berbuka puasa mulai dari es, camilan, makan besar, hingga makanan penutupnya. Tak hanya berlebihan dalam menu buka puasa, di bulan ini belanja bahan sandang juga seakan sudah menjadi kewajiban. Memborong berbagai pakain untuk dipakai di hari raya pun sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Bisa dibayangkan berapa uang yang dikeluarkan oleh satu keluarga saja selama periode bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri? Apalagi jika lebih dari ribuan keluarga melakukan hal yang sama.

Sabtu, Juli 21, 2012

(Opini) Sumber Nafas Hidup Panjang Bahasa Etnik


Oleh: Ilham F. Maulana
Tingginya bentuk keapatisan dalam masyarakat pada masa sekarang ini, selalu menjadi kendala yang sering muncul ketika membicarakan masalah penggunaan bahasa etnik. Melihat keadaan Indonesia yang saat ini tidak kurang bahasa etnik atau daerah di Indonesia berjumlah sekitar 746 bahasa yang tersebar di 17.508 pulau. Bahasa etnik ini memiliki andil besar dalam hal kehidupan sosial masyarakat, khususnya masyarakat etnik itu sendiri.
Masyarakat Indonesia yang notabene angka pertumbuhan penduduk terbesar pada umur muda. Semestinya mampu memunculkan pengguna yang meneruskan penggunaan bahasa etnik dalam keseharian. Apalagi dalam gerakan penjagaan identitas bangsa, bukan bermaksud untuk mengesampingkan bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia. Namun jati diri bangsa Indonesia selama ini mampu untuk survive melewati globalisasi sendiri adalah karena kebudayaan etnik. Tidak lepas dari itu adalah karena dorongan persatuan Indonesia terjadi sebagai akibat perbedaan antar etnik di Indonesia yang besar.

Minggu, Juli 15, 2012



PENGORBANAN

Kau tau yang sebenarnya
Namun kau hanya acuh dan diam tanpa kata
Waktu pun terus berjalan
Kau menjauh dari dirinya
Meninggalkannya
Dan sekarang dia kini hanya sendiri
Sendiri dalam kesepian
Menikmati setiap kerinduan yang menyiksanya
Namun tak mengapa bagi dirinya
Asalkan kau bahagia, dia pun juga akan merasakannya
Walau sangat perih yang ia rasakan
Dan itulah pengorbanan
Pengorbanan yang sesungguhnya
Sebuah kebahagiaan yang menyakitkan
Yang menorehkan luka begitu dalam
Tak akan terlupa olehnya
Kan ia simpan dalam relung hatinya terdalam
Selalu dan selamanya

JANGAN PERGI

Dengan mata berkaca-kaca dan wajah pilu, Sinta menatap rintikan air hujan di hadapannya. Pikirannya terbang menjelajahi mesin waktu dan membuatnya teringat akan masa itu.
”Rheno! Mau pergi ke mana? Jangan tinggalkan aku!” Sinta berteriak sembari berlari mengejar saudara kembarnya. Mendengar teriakan saudaranya, Rheno berhenti sejenak dan menoleh ke belakang.
”Heh, Sin! Dengarkan baik-baik! Aku tidak tahan dengan kelakuanmu itu! Kekanak-kanakan, sok tahu, dan selalu ingin mengatur. Jadi, biarkan aku meninggalkan tempat ini!” Setelah selesai berbicara, Rheno segera berpaling meninggalkan Sinta tanpa menggubris tanggapan saudaranya yang sebenarnya sangat peduli padanya.
Sinta hanya terpaku melihat sosok yang sangat disayanginya berpaling meninggalkan dirinya, semakin jauh, jauh, dan akhirnya hilang entah ke mana. Hatinya kini terpenuhi dengan perasaan kesal, kecewa, dan sedih. Perasaan itu bukan ditujukan pada Rheno yang telah pergi meninggalkannya melainkan pada dirinya sendiri yang belum mampu memperbaiki sikapnya seperti yang dikehendaki saudaranya.

Jumat, Juni 15, 2012

the key



The Key

“Meeeeoooonnggg…”
“Sebentar sayang, bapak lagi ada kerjaan, nanti sore kamu juga bakal makan enak”. Sahutku sambil mengelus kucing yang sudah kuanggap anak sendiri. Kucing kampung yang kuberi nama monki. Aneh bukan, kucing kok diberi nama monyet.
“Tiga buah lima belas ribu” sambil menyerahkan hasil pekerjaanku kepada pelangganku. Ya, aku seorang tukang kunci. Hanya seorang tukang kunci. Banyak asam pahit yang kutelan karena aku menjadi seorang tukang kunci. Karena aku tukang kunci, aku bisa membantu orang-orang kembali membuka pintunya yang terpisah dengan kunci aslinya. Walaupun hanya dengan satu tangan aku mengerjakannya. Karena aku tukang kunci, aku berpisah dengan istri dan anak perempuanku yang katanya tidak tahan menahan rasa malu memiliki seorang suami maupun bapak sepertiku. Cacat dan berkawan dengan kunci yang tidak bisa menentukan pintu masa depan.

negeriku


Negeriku, Dengarlah!

Negeriku.. Apa kabarmu?
Aku harap kau masih dalam keadaan baik,
tetap indah mempesona seperti alammu yang cantik dan kekayaan budayamu yang memukau
Oh ya, Negeriku.. aku ingin bercerita..
Aku melihat tempat yang saaaangat bagus di sini.. dengan gemerlap real estate dan segala fasilitas serta hiruk pikuknya
Sungguh membuatku takjub..
Tapi..
Mengapa di sini aku melihat pemandangan ironis?
Antara real estate dengan pemukiman kumuh..
di bantaran sungai, kolong-kolong jembatan, bahkan pinggiran rel kereta api..
Mengapa aku melihat orang compang-camping tidur tanpa alas di jalanan?
Mengapa aku melihat anak-anak berseragam menjajakan koran?
Dan mengapa aku harus melihat tubuh-tubuh mungil itu meminta-minta di jalanan?
Negeriku..
Sungguh aku senang, melihat penghunimu hidup dalam kemakmuran, dengan gelimang harta dan tahta..
Sungguh aku senang melihat kemajuan pembangunan bangsa ini..
Tapi.. kalau boleh aku jujur, aku lebih bahagia jika kesenjangan sosial itu tidak yang se-menyakitkan ini