Rabu, Maret 31, 2010

Langkanya Lagu Anak-Anak

Sekitar 10-15 tahun yang lalu, lagu anak-anak masih banyak bermunculan di layar televisi kita. Kehadirannya sangat digemari oleh anak-anak pada jaman itu, seperti lagu Bolo-Bolo, Diobok-obok, Cita-Citaku dan Lumba-Lumba. Banyak dari mereka yang mengidolakan Enno Lerian, Joshua, Tina Toon, Trio Kwek-Kwek, Maissy, Bondan, dan masih banyak lagi penyanyi-penyanyi cilik lainnya. Dimana-mana kita mendengar anak-anak yang masih polos dan lugu menyanyikan lagu anak-anak dengan riang gembira.
Tetapi di era sekarang ini, fenomena tersebut nyaris tidak ada lagi di televisi. Lagu-lagu semacam itu sudah sangat jarang kita temui, bahkan mungkin sangat sedikit sekali lagu anak-anak yang baru, yang ada biasanya lagu lama yang di aransemen ulang sehingga berkesan tampak baru. Kalaupun ada, lagu tersebut tidak populer seperti dulu, akhirnya hanya menjadi angin lalu.

Yang lebih miris dari semua itu adalah penyanyi-penyanyi cilik yang seharusnya menyanyikan lagu anak-anak, justru mereka menyanyikan lagu-lagu orang dewasa yang bertemakan cinta, patah hati, selingkuh dan sebagainya. Sebagai anak usia 6-12 tahun, mereka lebih pantas menyanyikan lagu yang bertemakan tentang kehidupan mereka, kehidupan anak-anak pada umumnya seperti bermain dengan teman sebaya, belajar di sekolah, kasih sayang pada orang tua, berkunjung ke kebun binatang dan lain-lain.
Mereka tidak seharusnyalah menyanyikan lagu-lagu dewasa, karena itu hanya akan membuat anak-anak tumbuh lebih dewasa secara tidak semestinya. Padahal lagu itu bisa menjadi stimuli otak yang baik pada anak dan berpengaruh pada tingkah laku mereka. Apabila lagu itu tidak sesuai, makan akan ada kelainan moral yang hinggap pada diri mereka. Kalau sudah begini, bagaimana generasi kita selanjutya?
Kita perlu risau pada permasalahan ini. Saya berharap akan munculnya kembali komposer-komposer lagu anak seperti Pak Kasur, AT Mahmud, Papa T Bob. Di luar itu, media massa seperti televisi dan radio juga harus turut serta dalam menggencarkan lagu anak-anak dengan memperbanyak acara-acara anak yang di dalamnya benar-benar menampilkan atau memutar lagu anak. Selain itu untuk para pendidik juga diharapkan lebih banyakdan lebih sering mendendangkan lagu anak disaat disela-sela mengajar atau pada saat pelajaran kesenian, jika perlu bapak ibu guru membuat lagu anak sendiri karena lagu anak itu cukup sederhana dalam lirik dan nada.

oleh: Sesar Ramadani Aji

image diambil dari sini

Pemimpin Solo Harus Memiliki Kemampuan Yang Istimewa

SOLO, VISI- Kemampuan istimewa tersebut antara lain mampu memiliki kemampuan manajerial yang baik, berpengalaman dan visioner.

Begitulah yang diungkapkan oleh mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta Alqaf Hudayah , S.H saat mengisi Diskusi Publik Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) VISI FISIP UNS Rabu (24/3). “Pemimpin Solo selanjutnya juga harus dapat lebih dekat dengan rakyat,” tambahnya.
Selain kemampuan diatas, pemimpin Solo mendatang juga harus tetap memenuhi syarat-syarat normative lainnya. “Pemimpin juga harus bertaqwa, dan memiliki visi misi yang jelas,” jelas Alqaf lagi.
Dari perspektif sosiolog, menurut Dosen Sosiologi FISIP UNS Dr. Drajat Tri Kartono, M,Si untuk menjadi besar, Solo tidak perlu menjadi kota besar untuk meningkatkan kondisi sosial ekonominya. “Kota Solo cukup menjadi kota menengah tapi dengan keunikan tertentu,” tambah Drajat.
Dalam kesempatan yang sama, Drajat menambahkan bahwa moment Pilkada mendatang harus benar-benar bersih dari kecurangan. “Sehingga diharapkan pemimpin yang dihasilkan dari pilkada yang bersih adalah pemimpin yang benar-benar dibutuhkan oleh Kota Solo,” imbuh Drajat lagi.
Diskusi publik yang bertema “Pemimpin Ideal Kota Surakarta Periode 2010-2015 dalam Peningkatan Sosial Ekonomi Surakarta” ini dilaksanakan di Ruang Seminar FISIP UNS. “Diharapkan dari diskusi publik ini dapat memberi gambaran mengenai figur pemimpin Kota Solo yang ideal pada Pilkada April mendatang,” ujar ketua panitia diskusi publik, Mei Safitri saat ditemui seusai acara berlangsung.

Oleh. Rizky Pratama Nusantara

Minggu, Maret 14, 2010

Dialog Senja

Malaikat menyapaku ketika air mata ini runtuh
Meremas jari yang gemetar dalam pangkuan
Dapatkah aku tertawa seperti biasa
Melihat dia yang tak bisa lagi dilihat
Berlari jauh
Mengejar cahaya

Pasrah

Kini kau tertawa
Mengibarkannya di udara
Menghampiri mihrab surga
Meninkmati cangkir cinta-NYA

Usai


Lembar lembar usia menutup buku harian
Tinggal nama dan kulum do’a
Mengalir di setiap hela nafas
Hidup dan menghidupi yang telah tiada


Tenaang


Malaikat berbisik
Dia akan merengkuhnya dalam dekap pangkuanNYA

Oleh: Dura

Sabtu, Maret 06, 2010

Cinta Rahasia

Rahasia tentang cinta ku padamu
Kini tidak ada lagi cinta rahasia
Karna aku lelah menjalaninya

Apa kau tau cinta……..
Cinta rahasia yang lama ku jalani
Cinta rahasia yang harus ku simpan
Cinta rahasia yang tak ingin ku lupakan
Cinta rahasia yang kini harus ku lupakan


Kau yang pernah menerangi gelap jiwaku
Kau yang mampu menunjukan padaku
Jalan dimana aku harus mampu melangkah sendiri

Masa telah berganti
Kau sama saja seperti yang lainnya
Hanya membuat rindu yang menyesakan dada
Yang menyiksaku dalam tiap malamku

Tapi aku sadar semua itu adalah rahasia cinta
Cahayamu yang meredup kembali menyqala terang
Inilah permainana rahasia cinta

Aku tak mau menghancurkanmu
Aku tak mau hancurkan jiwaku
Aku lebih asuka ini menjadi Cinta rahasia

Tapi kini apa artinya semua itu
Hanya cerita Cinta rahasia
Semua kini tiada berarti
Hanya sisakan kenangan

Aku tak ingin Cinta rahasia ini hilang
Aku kan menyimpannya sampai nanati
Sampai aku tau siapa cintaku

Aku dirimu dan cinta dihatiku
Biarlah menjadi rahasia
Karna ini adalah……….
Cinta rahasia

Bukan dunia

Ingin aku berada ……….
Di dalam dunia yang semestinya
Dukan dunia yang ku jalani
Bukan dunia yang ku impikan
Bukan dunia yang mereka jalani
Tapi dunia yang harus kujalani
Yang semestinya baik untuk ku

Dukan dunia ini
Yang penuh bahagia
Tapi membuatku menangis
Bukan dunia ini yang membuatku bahagia
Tapi dunia ini yang mengikat ku


Langkah hidupku

Langkahku………..
Walau kadang aku merasa berat
Walau aku harus terjatuh dan terinjak
Walau segala yang aku miliki telah tiada
Akan ku korbankan segalanya
Hanya untuk tatap berdiri tegak
Setegar batu karang yang terhempas ombak

Hidupku………….
Demi hidup yang harus ku jalani
Aku harus mengukir mimpiku
Agar dapat kutunjukan pada mereka

Aku tak akan menyerah
Langkahku tidak akan berhenti


Renungan perjalanan air

Aku terlahir dari mata air di puncak gunung
Bersih, dan segar
Dan aku punya banyak teman

Aku terus mengalir
Karna akau adalah air
Ku terima hidupku apa adanya
Melewati sungai demi sungai
Tanpa perjuangan
Dan aku merasa berarti
Karna orang-orang slalu menyambutku

Aku terus mengalir
Melewati sungai-sungai, menjelajahi pulau
Melewati hutan, desa dan kota-kota
Hatiku sedih ketika melewati sebuah bangunan besar
Aku harus bertemu dengan saudaraku
Tapi dia kotor, pekat, dan berbau busuk
Saat itu semua orang menjauhiku
Berpaling dari ku

Betapa behagia hatiku ketika bqanjair datang
Dia membawaku hingga kepantai
Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat
Karna…………
Aku harus ikut angin dan ombak
Aku harus belajar bertarung
Aku terus menerjang karang dipantai
Tapi aku sadar aku tak mamapu menghancurnkannya

Hingga suatu ketika angin membawaku ke tengah samudra
Dari situ aku belajar menjalani hidupku
Mencoba menjadi air yang baru

Oleh: Istiqomah