Oleh: Wahyu*
Candi Borobudur, sebuah bangunan megah yang sudah berdiri sejak abad kedelapan Masehi lalu di masa kekuasaan dinasti Syailendra. Sampai saat ini, Candi Borobudur masih kokoh berdiri tegap di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, sungguh mengagumkan.
Betapa tidak? Adalah sebuah mahakarya di mana bangunan candi yang membutuhkan beratus-ratus ton batu yang disusun sedemikian rupa, serta ukiran relief-relief yang membalut sepanjang inchi di dindingnya. Bukanlah kebudayaan sederhana yang memiliki daya cipta untuk membangun candi semegah itu karena kita tahu sendiri, dengan teknologi zaman dahulu yang sangat sederhana, butuh dari sekedar kerja keras buat nenek moyang kita untuk mampu membangun candi yang menjadi salah satu warisan peninggalan kebudayaan manusia yang dilindungi dunia.
Saya teringat ketika saya masih mengenyam pendidikan di sekolah dasar dulu. Buku pelajaran meberi tahu saya bahwasanya Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia seperti ang dituliskan pada buku Atlas, RPUL, atau buku ilmu sosial lainnya. Kagum dan bangga, itulah perasaan saya kala itu.
Sudah bertahun-tahun dan terpatri dalam pikiran saya kalau Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban dunia. Walaupun, saya tidak tahu asal-usul dari tujuh keajaiban dunia, yang penting adalah karya nenek moyang kita diakui oleh masyarakat dunia akan keberadaannya.
Tujuh keajaiban dunia
Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 7 Juli 2007, masyarakat Indonesia bagai kebakaran jenggot karena shock mengetahui Candi Borobudur tidak masuk daftar keajaiban yang “baru”. Yang “baru” ? Entah maksudnya, apa sich keajaiban dunia yang sebenarnya ? Ada yang “baru” juga lagi. Hal tersebut membuat rasa ingin tahu saya timbul.
Usut punya usut, ketika saya menilik literatur dari media internet, tepatnya di web Wikipedia, ternyata kabar itu benar, saya tidak menemukan nama candi Borobudur pada urutan daftar keajaiban dunia. Bahkan sejak dari versi awal dibuatnya daftar tujuh keajaiban dunia.
Versi awal? Memangnya ada berapa versi sich tujuh keajaiban dunia itu? Semakin penasaran saja diri ini untuk mencari tahu hal itu lebih lanjut.
Ternyata, adalah seorang yang bernama Antipater Sidon yang membuat daftar tujuh keajaiban dunia pertama kali yang dibuatnya sekitar 140 SM yang tertuang di puisinya.
“Aku telah melihat tembok Babilonia yang agung yang diatasnya terbentang jalanan untuk kereta-kereta perang, dan patung Zeus di Alfeus, dan taman-taman gantung, dan kolosus Matahari, dan kaya besar yang membangun piramida-piramida tinggi, serta kuburan yang besar dsari Mausolus; namun ketika aku melihat Artemis yang menjulang ke awan, yang lain itu kehilangan keindahannya, dan aku berkata, ‘Tengoklah, selain Olympus, Matahari tidak pernah lagi melihat apapun yang sedemikian agung.’ ” (Antipater, Greek Anthology IX.58)
Selain itu, saya juga menemukan tulisan lain yang menunjukan ada enam versi keajaiban dunia, yaitu sebagai berikut :
Keajaiban Dunia Kuno
Colosus of Rhodes, Yunani
Taman Gantung Babilonia, Irak
Mausoleum of Halicarnassus, Turki
Pharos of Alexandria, Mesir
Piramida Giza, Mesir
Patung Zeus, Yunani
Kuil Artemis, Turki
Keajaiban Dunia Pertengahan
Katakombe Kom el Shoqafa
Coloseum
Tembok besar Cina
Hagia Sopiha
Menara Miring Piza
Menara Porselen Nanjing
StoneHenge, Inggris
Keajaiban Alam (oleh CNN)
Grand Canyon
Great Barrier Reef
Pelabuhan Rio de Jainero
Mount Everesst
Volkano Paricutin
Air terjun Victoria
Keajaiban Bawah Air
Belize Barrier Reef
Deep-sea Vents
Kepulauan Galapagos
Great Barrier Reef
Danau Baikal
Palau
Keajaiban Modern
Terowongan Channel, Inggris dan Perancis
Menar4a CN, Kanada
Empire State Building, AS
Jembatan Golden State, AS
Dam Itaipu, Brazil dan Paraguay
Delta Works, Belanda
Terusan Panama, Panama
Keajaiban Baru
Tembok besar Cina
Petra, Jordania
Patung Kristus Penebus, Brazil
Machu Picchu, Peru
Chicen Itza, Mexico
Coloseum, Italia
Taj Mahal, India
Piramida Giza, Mesir
Setelah melihat keenam daftar tersebut, ada satu hal yang saya tidak mengerti yaitu kemana nama Candi Borobudur yang dahulu pernah dikatakan oleh buku pelajaran, guru, dan pemerintah? Shock, kemana saja saya selama ini, kenapa saya baru mengetahuinya sekarang bukan ketika saya kecil dulu. Jujur, saya merasa tertipu. Apa maksud pemerintah untuk mendoktrin anak kecil dulu seperti saya atau yang lainnya supaya percaya kalau Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia? Itulah, keajaiban dunia ala Indonesia.
Haus Pengakuan
Seperti yang saya tulis tadi bahwa saya baru tahu faktanya kalau memang benar Candi Borobudur tidak ada di daftar keajaiban dunia. Yang benar, Borobudur adalah bagian dari World Heritage List yang dikeluarkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), badan PBB yang salah satu tujuannya adalah mempromosikan dan mengamankan keragaman dan warisan budaya dunia.
Rasanya, pembuatan daftar keajaiban bagaikan suatu kontes kecantikan untuk memamerkan kecantikan suatu daerah dalam hal ini. Dan bila dipikir-pikir, apa yang kurang cantik, kurang istimewa dari bangunan semegah Candi Borobudur? Apa kurangnya dengan kandidat lain di daftar itu? Sudah 13 abad lho candi Borobudur berdiri.
Apa yang menjadi kriteria kejaiban dunia sehingga Borobudur tidak dapat masuk ke dalamya? Kurang cantik, kurang pamor, atau kurang tua? Lebih dari itu, mungkin ada motif atau bahkan manifesto politik yang bermain disini. Akan tetapi, mengapa Indonesia malah ngotot? Esensi dari kasus ini adalah Indonesia butuh akan pengakuan dunia internasional.
Negara kita bosan dengan predikat buruk di mata dunia internasional yang selalu disandangnya seperti korupsi, penerbangan yang semrawut, Travel Warning, dll.
Kita ingin pengakuan yang lebih dari sekedar diakui sebagai warisan dunia.
Tapi apakah dengan tidak adanya nama Candi Borobudur di daftar itu membuat Borobudur kehilangan pesonanya? Saya rasa tidak. Kita cuma butuh mempercantiknya dengan promosi ke dalam maupun luar negeri yang tentunya dengan promosi yang menarik.
Visit Indonesia 2008
Tahun kunjungan Indonesia nich.. tapi koq promosinya tidak segencar dana yang dikucurkan sampai 17,5 Milyar. Iklannya saja jarang tampil di televisi, kalo diingat-ingat.. Saya Cuma sekali saja lihat iklannya, namun saya akui kalau iklannya paten punya.. Dari gunung sampai pantai, sunrise sampai sunset terangkum apik diiklannya yang ditutup dengan visualisasi logo Visit Indonesia. Tentang website resminya, koq tampilannya tidak terlalu istimewa ya.. terlalu biasa kalau dibandingkan dengan angka 17,5 milyar. Seharusnya tahun kunjungan ini digunakan sebaik-baiknya untuk mempromosikan negeri kita supaya wisatawan tertarik untuk melancong ke Indonesia.
Percuma biaya sebesar 17,5 Milyarnya kalau tidak digunakan sebagaimana mestinya. Selain promosi, masalah berbenah diri kita juga masih kurang. Rasanya sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya dech.. Sepi.
Semestinya, tiap objek wisata entah itu Borobudur, Prambanan, atau tempat yang lainnya memberikan sentuhan tersendiri pada daerah pariwisatanya. Lha wong kita sedang mengundang masyarakat internasional untuk berkunjung ke sini tapi koq kita tidak bersolek sich.. Minimal daerah wisata yang tidak dikenal menjadi terkenal dan daerah wisata yang sudah terkenal menjadi semakin terkenal.
Jadi, stop kita mempermasalahkan tentang keajaiban dunia. Untuk apa kita rakyat Indonesia meributkan sesuatu yang bukan merupakan bukan milik kita, bahkan sejak awal hal tersebut memang bukan milik kita. Toh, dengan atau tidak ada embel-embel keajaiban dunia saya yakin kalau wisatawan baik lokal atau mancanegara tetap tertarik untuk mengunjungi Candi Borobudur dan tempat lain di negeri kita. Yuk kita melancong di negara sendiri. Yuk kita Visit Indonesia. Yuk...
*Penulis adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS
1 komentar:
wah, kau benar juk. ternyata negara kita emang terobsesi ma kliam-klaim dari negara lain yg cuma bikin prestise tapi gak mengenyangkan perut! he2.
Posting Komentar