Minggu, September 30, 2012

Orangutanku Sayang, Orangutanku Malang

Hernita Andriana Hapsari- D0210059

 
 
Orangutan adalah hewan primata terbesar di Indonesia. Satu-satunya habitat asli orangutan adalah Indonesia. Ada 2 jenis spesies orangutan di Indonesia, yaitu orangutan Kalimantan atau biasa disebut Borneo (Pongo Pygmaeus) dan orangutan Sumatera (Pongo Abelii). Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, lengan yang panjang dan kuat lalu kaki yang pendek. Orangutan juga hewan yang paling mirip dengan manusia. Selain jari jemarinya, orangutan pun memiliki indera yang sama dengan manusia. Seperti indera penciuman, pendengaran, pengecap dan peraba. Namun, saat ini keberadaan orangutan semakin terancam oleh perbuatan manusia.

Selasa, September 25, 2012

REINKARNASI


Reinkarnasi, kalau kata om Wiki (Wikipedia) adalah terlahir kembali atau merujuk kepada kepercayaan bahwa seseorang itu nantinya pasti mati dan dilahirkan kembali, namun dalam bentuk kehidupan lain. Yang dimaksud dengan ‘terlahir kembali’ disini bukan dalam bentuk kasat mata (fisik) melainkan jiwa orang yang mati tersebut dan kemudian mengambil tubuh/jasad/wujud tertentu dengan hasil perbuatannya terdahulu. Penjelasan om Wiki lebih lanjut adalah bagian dari proses reinkarnasi yang ternyata jiwa orang yang mati dan telah “berpindah tubuh” membawa hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu yang nantinya akan menentukan nasibnya kelak, baik atau buruk. Dan jiwa tersebut anehnya tidak akan mengingat apa yang dulu dia pernah lakukan, semacam amnesia, agar tidak mengenang duka dia yang bertumpuk-tumpuk di masa lampau. Lebih anehnya lagi, jiwa tadi sebelum bereinkarnasi, biasanya mampir dulu ke surge atau neraka. Baru bisa bereinkarnasi.

Jurnalisme Publik, Sudahkah Media Kita?


(Kurnia Catur Wardani)

Prinsip keenam dalam sembilan elemen jurnalisme yang dikemukakan oleh Bill Kovach dan Thomas Rosenstiel adalah jurnalisme sebagai forum publik atau biasa juga disebut jurnalisme publik. Elemen ini menandakan bahwa media seharusnya dapat menyediakan forum kritik maupun dukungan terhadap informasi ataupun berita yang disampaikan oleh media. Jurnalisme publik lahir sebagai reaksi atas praktik media yang kerap menyingkirkan publik. Jurnalisme ini mengisi ruang publik yang kehilangan media diskusi. Muncul dari kalangan wartawan sendiri yang jenuh dengan politik, kapitalisme, media market system, serta tatanan apathy dan cynicism (Santana, 2005: 27). Denis McQuaill sebagaimana dikutip Santana (2005) dalam Jurnalisme Kontemporer mengatakan bahwa “The Public Jurnalism is made for a purpose”. Tujuan di sini adalah sebagai upaya merevitalisasi kualitas civic life, melalui partisipasi dan debat masyarakat.

Kamis, Agustus 16, 2012

Flash Fiction, Cerita Pendek Versi Pendek

Oleh: Sinta Agustina

Mungkin belum banyak yang tahu apa itu flash fiction. Sesuai dengan namanya, flash fiction merupakan karya fiksi yang sangat singkat, menggunakan kalimat yang to the point, sehingga tidak terkesan bertele-tele. Flash fiction terdiri dari 250 hingga 1000 kata, paling tidak 2-3 halaman Microsoft World, berbeda dengan cerpen yang bekisar antara 3000 hingga 10000 kata. Sejumlah sastrawan menyebutnya sebagai “cerita mini” atau “cermin”. Ada pula istilah lain seperti sudden fiction, microfiction, micro-story, postcard fiction, dan short short story.
Seperti halnya cerpen, flash fiction pun mempunyai bagian-bagian yang sama dengan cerpen, mulai dari pengenalan tokoh-tokoh, permasalahan, hingga penyelesaian masalah. Jika cerpen mendiskripsikan karakter/tokoh dan latar belakang secara spesifik, maka tidak dengan flash fiction. Pada flash fiction, tokoh dan latar belakang diceritakan secara ringkas.

A Great Leader is a Good Servant

Akhir-akhir ini publik Indonesia, terutama ibukota Jakarta sedang disibukkan dengan Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) untuk memilih calon gubernur DKI Jakarta periode 2012/2017. Berbagai kandidat baik indepen maupun dari partai politik memiliki kualifikasi yang cukup menjanjikan di panggung politik.  Ada yang berasal dari jakarta asli yang konon sudah mengetahui seluk beluk jakarta, tetapi permasalahannya adalah apakah pengalaman dan pengetahuan lebih tentang Jakarta itu dapat menjadi patokan baginya sebagai problem solver yang didambakan di kota metropolitan tersebut. Ada pula kandidat dari yang memiliki latar belakang keagamaan, militer, atau bahkan leadership yang berprestasi. Apakah hal-hal tersebut dapat menjadi jaminan untuk memecahkan permasalahan kompleks yang dimiliki kota Jakarta?

YOU ONLY LIVE ONCE

“Gara-gara aku, kamu jadi tidur, lama dan tak pernah bangun kembali, maafin aku llut...” Batin Vinka sesaat sebelum pingsan karena mendengar perkataan dokter bahwa sahabatnya Chillut telah meninggal dunia.
***
Di pemakaman.
                Air mata Vinka terus menetes di gundukan tanah merah itu, punggungnya berguncang karena isak tangisnya yang keras. Vinka terlalu muda untuk kehilangan seorang sahabat, apalagi sahabat itu rela mati untuk menyelamatkannya.
                Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawa Chillut atau Chilla Putri Atmanegara. Chilla dan Vinka baru saja lulus SD, hal ini membuat Vinka mengalami jatuh mental, dia selalu menyalahkan kematian sahabatnya itu karena dirinya. Dia menjadi pribadi yang sangat tertutup. Namun Vinka tetap anak yang baik dan penurut, dia hanya tak ingin membuat sahabatnya yang sudah tiada itu merasa dilupakan. Oleh karena itu dia menjadi orang yang tertutup dan kesepian agar sahabatnya di alam sana tidak merasa sendiri menghadapi kesendiriannya. Sampai pada suatu waktu...
***
                “Istirahaaat di tempaaat!!!GRAKK!!” Seruan sang pemimpin upacara Senin pagi itu. Para peserta upacarapun seketika terdiam. Dipandangnya sosok yang berada di mimbar upacara itu dengan penuh antusias. Dirabanya saku depan bajunya dan dikeluarkan sebuah kertas. Beliau kemudian membuka kertas yang terlipat itu dan mulai membuka suara.

Senin, Agustus 06, 2012

Kutai Barat

oleh: Galuh


Siang tadi aku bertemu Om Agus, terlihat kelelahan di raut wajahnya, begitu kusam dan tak terurus, terlihat sangat tua, bahkan untuk pria di usianya. Keadaan hidupnya semakin berantakan saja setelah berpisah dari tanteku.
Sore ini tante dari keluarga ayahku juga mengunjungi rumah, berkeluh kesah kepada ibuku. Menceritakan kesedihannya karena mertua yang tak terlalu menyukainya dan tentu berakibat pada kehidupan rumah tangganya.
Dan baru saja, aku mendengar teriakan anak tetangga yang rumahnya berhadapan denganku. Suaranya begitu lantang dan tak berperasaan. Mendengarkannya saja aku ikut kesal. Bagaimana mungkin anak kelas 4 SD itu berani mengusir neneknya sendiri dari rumah.