Aku berjalan tanpa arah
Irama angin senada langkah
Hembusannya hingga ke perbatasan
Terpotret dalam album kegelapan
Batang dan ranting otak bergulat
Berusaha mencari cahaya tepat
Hingga akhirnya ku berhenti
Menunduk lesu dalam tangisan hati
Entah ketulusan atau kebodohan
Keikhlasan atau sebuah kemunafikan
Aku hanya manusia yang berjuang
dalam dunia yang bimbang
Berdiri aku di antara persimpangan
Melangkah pergi dari perbatasan
Perlahan aku mendongak
Meski langkahku terseok
Oleh : Mei Safitri R
2 komentar:
Bercerita tentang kebimbangan, ya, mei. Puisinya enak dinikmati. Apalagi gambar dari peengelola blog juga sesuai dengan tema yang kamu bidik. Terus berkarya ya, mei. Salam penuh energi!
Bhimo
Benar-benar puisi penuh kegalauan. Muram, dan mengandung unsur kesedihan yang amat kuat. Sukses!
-Litbang-
Posting Komentar