Oleh: Sinta Agustina
Mungkin belum banyak yang tahu apa itu flash fiction. Sesuai dengan namanya, flash fiction merupakan karya fiksi yang
sangat singkat, menggunakan kalimat yang to
the point, sehingga tidak terkesan bertele-tele. Flash fiction terdiri dari 250 hingga 1000 kata, paling tidak 2-3
halaman Microsoft World, berbeda dengan
cerpen yang bekisar antara 3000 hingga 10000 kata. Sejumlah sastrawan
menyebutnya sebagai “cerita mini” atau “cermin”. Ada pula istilah lain seperti sudden
fiction, microfiction, micro-story, postcard fiction, dan short
short story.
Seperti halnya cerpen, flash fiction pun mempunyai bagian-bagian yang sama dengan cerpen,
mulai dari pengenalan tokoh-tokoh, permasalahan, hingga penyelesaian masalah.
Jika cerpen mendiskripsikan karakter/tokoh dan latar belakang secara spesifik,
maka tidak dengan flash fiction. Pada
flash fiction, tokoh dan latar
belakang diceritakan secara ringkas.
Flash
fiction merupakan bentuk
karya fiksi yang tergolong baru di dunia kepenulisan tanah air. Bentuk karya
fiksi yang sangat ringkas ini mulai dikenal karena maraknya penggunaan
internet, salah satu media yang sangat berperan dalam pengenalan flash fiction adalah blog. Blog biasanya
berisi tulisan-tulisan yang cukup ringkas, ketika sebuah blog berisi tulisan
yang sangat panjang dan padat, maka pembaca pun akan merasa bosan dan malas
untuk melanjutkan membaca di lain waktu. Sehingga muncullah flash fiction, dengan gaya yang hampir
sama dengan cerpen tetapi memiliki fisik yang sangat ringkas, sehingga ketika
dibaca tidak menyebabkan bosan.
Para pengguna internet, dalam hal ini blogger, blogwalker, maupun pembaca ternyata
lebih nyaman ketika membaca tulisan yang berbentuk flash fiction, karena selain ringkas, flash fiction juga menggunakan kalimat efektif, sehingga
mempermudah pembaca dalam memahami cerita. Dan satu lagi, pembaca tidak akan
menghabiskan banyak waktu untuk membaca sebuah karya fiksi.
Keterbatasan jumlah kata pada flash fiction terkadang memaksa sejumlah bagian dari tulisan,
seperti konflik dan tantangan muncul secara tersirat. Karena tulisan fiksi yang
satu ini menggunakan kata-kata yang to
the point, sebagai pembaca kita harus teliti dalam membaca. Begitu juga pun
dengan penulis, penulis flash fiction
harus piawai mengolah kata seminim mungkin, tetapi dapat menghasilkan tulisan
yang bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar